Medan, Sebanyak 300 peserta akan menghadiri Seminar Internasional Tentang Peranan Kebudayan dan Sastra Cina Untuk Indonesia yang akan berlangsung di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, Kamis (19/7). Para pesertanya merupakan mahasiswa, staf pengajar serta Asosiasi Program Studi Sastra Cina yang berasal dari 8 perguruan tinggi di Indonesia. Tujuan seminar ini digelar dalam rangka membangun komunikasi kebudayaan.
Demikian terungkap ketika Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi menerima audiensi Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU Budi Agustono bersama sejumlah tenaga pengajar di Rumah Dinas Wali Kota Jalan Sudirman Medan, Senin (9/7).
Budi menjelaskan, seminar internasional ini diselenggarakan Program Studi Sastra Cina USU. Dikatakannya, seminar internasional ini merupakan kali pertama digelar Program Studi Sastra Cina setelah terbentuk 10 tahun silam. Diharapkannya, melalui seminar ini dapat menggali lebih jauh tentang perkembangankebudayaan dan sastra Cina di Indonesia.
“Kami berharap agar Bapak Wali Kota dapat menghadiri sekaligus memberikan sambutan sekaligus arahan dalam pembukaan seminar internasional nanti. Tentunya kehadiran Pak Wali akan memberikan motivasi dan spirit bagi kami dan seluruh peserta yang mengikuti seminar tersebut,” kata Budi.
Sebelum pembukaan seminar dimulai, jelas Budi, acara akan diawali dengan welcome dinner yang akan dilaksanakan di Aula Fakultas Kehutanan USU, Rabu (18/9) malam. Sedangkan pembukaan sekaligus tempat berlangsungnya seminar internasional dipusatkan di Hall Farmasi USU keesokan paginya.
Kepada Wali Kota, Budi juga minta dukungan agar seminar internasional yang digelar tersebut berjalan sukses dan lancar sekaligus mencari pemikiran-pemikiran untuk membangunan komunikasi kebudayaan. “Jadi ada 8 universitas di seluruh Indonesia akan datang ke USU untuk membentangkan pemikiran-pemikirannya untuk kebudayaan Indonesia dan Cina,” paparnya.
Di samping itu Budi pun berharap, agar bahasa Cina dapat dipelajari di sekolah-sekolah. Selama ini bilang Agus, sekolah-sekolah hanya fokus mempelajari bahasa Inggris dan Jepang saja. “Tidak ada salahnya jika bahasa Mandarin juga dipelajari. Hal ini penting dalam upaya membangun komunikasi. Tanpa menguasai dan memahami bahasa, tidak mungkin terbangun komunikasi yang baik,” ungkapnya.
Didampingi Kabag Hubungan Kerjasama Setdakot Medan Rivai Nasution, Wali Kota sangat mengapresiasi digelarnya seminar internasional tersebut. Apalagi seminar itu berupaya untuk mengupas tentang kebudayaan dan sastra Cina untuk Indonesia. “Melalui seminar ini, saya berharap para peserta dapat menggali lebih dalam sejarah Cina di Indonesia, termasuk kontribusi yang diberikan terhadap kebudayaan di Indonesia,” kata Wali kota.
Rakernas PMKRI
Di tempat yang sama, Wali Kota juga menerima audiensi pengurus Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kota Medan. Kedatangan mereka bersama anggota DPRD Medan Hendrik Sitompul yang juga mantan pengurus PMKRI Cabang Medan. Di samping minta dukungan, mereka juga mengundang Wali Kota untuk menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang akan digelar di Gedung Chatolic Centre Jalan Mataram Medan.
Hendrik menjelaskan, Rakernas akan dihadiri sekitar 250 peserta dari seluruh cabang PMKRI yang ada di Indonesia mulai Aceh sampai Irian Jaya. “Rakernas ini akan dibuka langsung Menteri Sosial Idrus Marham, Selasa (9/7). Direncanakan, seminar akan berlangsung selama 4 hari dengan menghadiri sejumlah pejabat negara sebagai narasumber, termasuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan sekaligus menutup seminar,” jelas Hendrik.
Selanjutnya Hendrik menjelaskan, Rakernas ini merupakan program pertama yang dilakukan pengurus PMKRI Pusat yang baru terpilih di Palembang. Kemudian menunjuk Kota Medan untuk tempat digelarnya Rakernas. Dalam Rakernas itu, pengurus cabang PMKRI akan bermusyawarah sekaligus merumuskan program-program apa saja yang akan dikerjakan untuk memberikan sumbangsih kepada negara,” paparnya.
Wali Kota menyambut baik digelarnya rakernas tersebut. Mantan Wakil Wali Kota dan Sekda Kota Medan itu selanjutnya berpesan, agar pengurus dan anggota PMKRI dapat belajar politik yang benar dan tidak terkontaminasi. “Ingat, kalau berpolitik tidak benar akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Sebagai generasi penerus bangsa, kalian harus menjadi contoh terbaik. Semoga rakernas berjalan dengan sukses dan lancar,” pungkasnya.
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »