beritamonitor,sergai. Bupati
Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara Ir H Soekirman, didaolat menjadi Narasumber
Pada Rapat Regional Program Pilot Inkubasi Inovasi Desa Pengembangan Ekonomi
Lokal (PIID PEL) yang digelar oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) yang di laksanakan di Grand Sahid
Jaya Hotel Jakarta, jumat (6/9/2019)
Selain Bupati
Soekirman, diundang juga sebagai narasumber Bupati Banyuwangi Provinsi Jawa
Timur Abdullah Azwar Anas, selaku Ketua Asoaiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh
Indonesia (APKASI) dan Bupati Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat Dr H
Najmul Akhyar, SH, MH
Dalam pernyataan Bupati
Sergai Ir H Soekirman usai melaksanakan kegiatan, kepada Kadis Komunikasi dan
Informatika (Kominfo) sergai Drs H Akmal, M.Si melalui WhatsApp langsung dari
Jakarta, Jumat malam.
Bupati Soekirman hadir
didampingi oleh Kadis PMD H Ikhsan,AP, M.Si, turut hadir juga Sekretaris Kemendes PDTT Anwar Sanusi serta
ratusan kepala daerah yang didampingi jajaran Dinas PMD, demikian dijelaskan
Kadis Kominfo Drs H Akmal, M.Si.
Sementara itu dalam Paparannya
Bupati Soekirman menyampaikan bahwa tujuan dari rapat tersebut adalah untuk
membangun model pengembangan ekonomi lokal berbasis kemitraan antara Kelompok
Usaha Ekonomi Masyarakat Desa (KUEMD), BUMDesa dan Pekaku Bisnis Profesional
(PBP).
Model yang dihasilkan
dapat didiseminasikan dan direplikasi oleh desa-desa lain dengan penggunaan
dana desa sebagai sumber investasi, percepatan, pengakhiran dan keberlanjutan
program.
Kabupaten Sergai
potensi yang menjanjikan seperti pariwisata, pertanian, perikanan, industri dan
infrastruktur lainnya yang sebagian besar telah dikelola BUMDesa maupun
kemitraan pada program PIID PEL dengan tujuan demi meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa.
Terdapat 117 desa se
Indonesia yang mendapat bantuan dari Kemendes PDTT. Di Kabupaten Sergai, ada dua
desa yaitu Desa Melati II Kecamatan Perbaungan dan Desa Buluh Duri Kecamatan
Sipispis.
Jika ingin
meningkatkan pendapatan desa, maka potensi desa yang harus digali dan
ditingkatkan inovasinya. Oleh karenanya, di Kabupaten Sergai dengan visinya
Unggul, Inovatif dan Berkelanjutan mengusung jargon baru "Pataya"
yang merupakan pangan, pariwisata dan budaya.
Terkait dengan pangan,
hingga saat ini Sergai surplus beras dan sebagai penyokong produksi beras di
Provinsi Sumatera Utara. Begitupun dengan produksi beras organik yang saat ini
sedang digalakkan di Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat.
Keberhasilan itu tentu
dibarengi dengan pola menejemen yang baik yaitu planning, organizing, actuating
dan controling. Tak hanya cukup dengan hal ini saja, Soekirman mengusulkan
harus ada 2 "I" yaitu ide dan inisiatif. Oleh karenanya untuk
mewujudkan 2 I tersebut tentu harus ada peningkatan SDM bagi jajaran yang ada
di pemerintahan desa sekaligus masyarakatnya.
Kehadiran program
PIID-PEL akan mampu memberikan dampak positif bagi pengembangan ekonomi lokal
masyarakat desa, seperti meningkatnya omset usaha masyarakat, lapangan
pekerjaaan, pendapatan asli desa, serta produksi dan produktivitas produk
unggulan desa oleh kemitraan serta menguatnya peran lembaga ekonomi desa.
Sedangkan Kadis PMD H
Ikhsan, AP, M.Si menyampaikan kalau terpilihnya Desa Melati II karena desa ini
memliki usaha peternakan sapi dan kambing dan Desa Buluh Duri karena
pengembangan pengelolaan wisata arung jeram Sei Bahbolon yang sudah terkenal
pada tingkat nasional.
Kedua desa ini
diharapkan mampu meningkatkan PAD serta dapat mensejahterakan masyarakat.
(boby)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »