Tebingtinggi,-Beritamonitor
Meskipun hitungan persentasenya untuk kota tebing tinggi sangat kecil dibawah tingkat nasional, Wali Kota Tebing Tinggi H.Umar Zunaidi Hasibuan berharap kepada segenap jajaran kesehatan Tebing Tinggi bersama dengan kader-kader kesehatanya di Kelurahan untuk segera mengentaskan 74 (0,64%) orang anak stunting dari 11.500 balita yang ada dan kedepan Tebing Tinggi harus terbebas dari yang namanya stanting.
Hal ini disampaikan Wali Kota saat melakukan sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) kepada 1.212 perserta sosialisasi yang terdiri Kader Jumantik, Kader Posyandu, Kader Pokeskel, Kader Lansia, pengelola program puskesmas Kapala UPTD Dinas Kesehatan, Lurah,Camat, OPD dan PKK yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Tebing Tinggi pada hari senin (18/2) di gedung Balai Kartini dan juga dihadiri Kabid P2P Dinkes Propinsi Sumatera Utara Bpk Teguh Suriadi.
Disampaikan Wali Kota, sosialisasi ini sebagai tindak lanjut dari kegiatan Rakerkesnas yg dilksanakan pada tanggal 11-14 Perbuari 2019 , baru 4 hari pelaksanaan tersebut Pemerintah kota tebing tinggi dalam hal ini Dinas Kesehatan kota tebing tinggi segera menyahuti arahan dari Bapak Presiden RI yang secara nasional angka stunting tahun 2015 ada 37 % dan menjadi 30,8 % tahun 2018.
Meskipun persentase anak stunting di Tebing Tinggi dibawah nasional kita jangan bangga, yang pasti di Tebing Tinggi anak stunting masih ada dan ini harus kita tuntaskan dengan melakukan kerjasama terutama ibu-ibu yang merupakan garda terdepan, ibu-ibu pahlawan pembangunan, ibu-ibu adalah orang-orang yang berkarya dan bekerja demi untuk masa depan generasi bangsa untuk lebih maju.
Anak stunting Tebing Tinggi harus kita tuntaskan mereka harus mau membawa anaknya puskesmas, puskeskel atau pustu untuk ditimbang berat badanya, selanjutnya lakukan imunisasi dan pemberian vitamin kepada anak, untuk itu kami harapkan lurah, camat untuk menggerakan
Selain masalah stunting, Wali Kota juga mengingatkan tentang kasus DBD yang saat ini sedang melanda Indonesia yang luar biasa, ditingkat nasional 2018 saja ada terdapat 289 kasus dan mengakibatkan ada kematian, dan di Tebing Tinggi selama bulan Januari sampai februari 2019 ini ada 47 kasus DBD dan jika dilihat dari data tahun ketahun kasus DBD ini turun naik dan itu pertanda bahwa daerah Tebing Tinggi belum bebas DBD, katanya.
Untuk itu kami Pemerintah Kota Tebing Tinggi kata Wali Kota memberikan tantangan kepada Posyandu di kelurahan bagi daerah yang sampai akhir tahun ini daerahnya bebas dari DBD diakhir tahun nanti akan diberikan bonus Rp.3.5 juta, ini janji saya,dan semua itu hanya bisa dilakukan dengan kerja, kerja, kerja.
Lakukanlah peberantasan sarang nyamuk dengan cara bergotong royong, dan ada tanaman yang baik ditanam dirumah yakni serei wangi, lavender atau zodia tetapi bukan hanya sekedar disiram tetapi dirawat dengan baik agar tidak rimbun dan ini menghindari berkembangnya nyamuk ageypti dan kedepan kita akan berupaya tanaman ini dikembangkan melalui dinas pertanian untuk dilakukan pembibitan.katanya.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan dr.H.Nanang Fitra Aulia.Sp.PK dalam laporanya menyampaikan tujuan dari kegiatan ini untuk mengajak masyarakat agar dapat hidup bersih dan sehat guna mencapai tujuan kota Tebing Tinggi sebagai Kota Sehat dan sekaligus mensosialisasikan pemilu serentak 2019.
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »