HEADLINE NEWS

Kategori

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Sadis...!!! Preman Bayaran Danau Singkarak,Aniaya Pemred Medol"


Medan,Expose,- Donny Nainggolan, salah seorang Pemred media online, digebuki oleh komplotan preman bayaran pembeking sejumlah markas judi di Kota Medan, Sabtu (11/11). Akibat aksi brutal para preman bayaran itu, Donny mengalami luka di sekujur tubuh. Kepada wartawan, Selasa (14/11), Donny menuturkan, komplotan mafia judi itu bahkan nyaris menghabisi nyawanya.

Awalnya, karena masalah pemberitaan di medianya yang menyoroti praktik haram perjudian mafia tersebut. Dugaannya, pelaku penganiayaan terhadap dirinya melibatkan oknum aparat penegak hukum.

Donny menceritakan, sebelum dia dianiaya, selama 4 hari berturut-turut, dia memberitakan markas judi di Jalan Danau Singkarak, Kecamatan Medan Barat, yang masih beroperasi.

“Selama 4 hari berturut-turut, media onlineku terus memberitakan judi tersebut. Diduga karena tak senang diberitakan, saya diserang puluhan orang bayaran bos judi Danau Singkarak, diduga ada oknum aparat dan preman ikut terlibat.

Penganiayaan yang menimpa saya itu terjadi, Sabtu (11/11) sekira jam 14.00 wib di salah satu kantor di Jalan Asrama, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Helvetia,” katanya.

Ditambahkan Donny,aksi penyerangan itu seperti sudah direncanakan oleh aktor intelekual dan orang suruhan yang menganggap kebal hukum. Sinyalemen aksi penganiayaan itu, sudah mulai terlihat sejak Jumat (10/11).

“Sudah dipantau aku oleh beberapa orang suruhan bos judi tersebut dengan modus berjalan di depan kantor dan pura-pura menanyakan gudang untuk dibeli. Hal ini terjadi setelah berita Judi Danau Singkarak itu 2 kali dimuat di laman websiteku,” ungkap Donny.

Setelah mengetahui seluk beluk kantor tersebut dan mengetahui hanya ada dia, sambung Donny, Sabtu (11/11) sekira jam 14.00 wib, tiga orang suruhan masuk melalui pintu belakang kantor dan langsung mencengkram lehernya sembari mengatakan, “Siapa yang kau bilang oknum TNI dalam beritamu itu?” bentak seorang pria yang berperawakan tinggi sekitar 160 cm muka lonjong, kulit tidak terlalu hitam, saat itu memakai baju kaos berwarna hitam.

Mendengar pertanyaan itu dengan kata mengancam, Donny menjawab, “Kalian siapa?”. Seketika itu 3 pelaku yang semuanya berkulit agak hitam langsung menganiayanya di dalam kantor, lalu menarik paksa Donny keluar kantor. “Salah seorang mengatakan, ayo ikut kau, ikut,” kata pelaku bertubuh agak pendek sembari melayangkan pukulan.

Saat itu, Donny yang sudah diseret keluar ruangan kantor dan niat pelaku untuk menculik, Donny berusaha bertahan sembari berteriak meminta tolong. Teriakan itu ternyata mengundang rekan pelaku lainnya hingga kembali menganiayanya di luar kantor.

Saat itu diperkirakan 20-an lebih para pelaku suruhan bos judi Danau Singkarak dengan sadis memukulkan kayu broti, batu yang diambil dari sekitar kantor dengan bertubi-tubi ke kepala, dan sekujur tubuhnya hingga tersungkur di atas paving blok jalan proyek.

Menyaksikan kondisi itu, seorang yang diduga oknum aparat memegang pinggangnya sembari mengatakan, “Kalau kau beritakan lagi, kutembak kau ya,” ucap salah seorang pelaku dan terlihat sebagai pemimpin komplotan itu.

Dalam kondisi lemah tidak berdaya dan wajah berlumuran darah, Donny meminta penganiayaan dihentikan dan para pelaku meminta agar pemberitaan itu dihentikan.

Dalam situasi saat itu, warga dan pengguna jalan ramai berkerumun di lokasi kejadian. Beberapa warga yang hendak melerai dan mempertanyakan yang terjadi, oleh komplotan pelaku yang sudah terkoordinir malah menyebut Donny sebagai maling. “Itu maling, nggak apa-apa itu, biar aja,” ujar beberapa komplotan tersebut.

Ada juga warga yang mengenal Donny, namun para pelaku tetap menahan Donny. Bahkan ada yang melarang warga mendekat, memfoto ataupun merekam. “Jangan dekat, jangan ada yang foto atau merekam,” teriak komplotan pelaku.

Masih dalam kondisi dikelilingi para pelaku, Donny berusaha menyelamatkan diri dengan kembali berlari meninggalkan para pelaku. Namun kembali berhasil ditangkap dan lagi-lagi dianiaya, ditendang serta dipukuli.

Di situ, Donny nyaris tewas dan hanya tergeletak, hingga ada dari pelaku yang mengatakan, “Sudah cukup, sudah cukup, udah mau mati dia itu,” teriaknya. Dan kepada Donny yang tergeletak, orang tersebut berkata, “Awas kau buat lagi berita itu (Golden Game Centre) ya,” katanya sembari mengarahkan rekan-rekannya untuk balik arah.

Kemudian, Donny bangun dan meninggalkan lokasi berjalan menuju ruang kantornya semula sembari mengambil hape untuk meminta pertolongan. Namun para pelaku yang belum beranjak dari lokasi mengetahui itu, dan langsung merampas hape Donny. “Mana handphonemu, sini. Ini handphone siapa, sini,” katanya dan merampas 2 hape milik Donny lalu pergi.

Dalam kondisi berlumuran darah, Donny selanjutnya ke rumah sakit terdekat dibantu warga untuk mendapatkan pengobatan. Sekitar jam 21.00 wib, (tim)

Previous
« Prev Post

Contact Form

Name

Email *

Message *